Begini ceritanya.....
Beberapa hari yang lalu, saya ingin cetak foto di “Koperasi UNP“. Kenapa di koperasi UNP ??? karena memang satu-satunya tempat terdekat yang memberikan layanan berfoto dan Cetak foto (mungkin ada, tapi gak tau, lagian udah mepet waktunya.). saat itu saya membawa flashdisk berisi data foto yang ingin dicetak.
Sesampainya di Koperasi UNP, langsung saja saya bilang orang yang standby disitu. “Mau Cetak Foto....bisa ???” kata orang disitu “bisa.. mau foto apa..foto ijazah ??? atau foto gimana???” saya menjawab “foto biasa aja... tinggal cetak kok....” langsung saja saya sodorkan flashdisk berisi foto yang ingin saya cetak tadi (didalamnya juga ada berbagai data penting yang sayang kalo terhapus.). Setelah di colok ke komputer orang koperasi (yang kebetulan cewek...cakep juga sih... kayak teman ku di bau-bau) dia langsung menjalankan antivirus untuk scan flashdiskku. Kalo aku lihat dari tampilannya, dia menggunakan MacAfee Antivirus.
Setelah beberapa lama di scan muncul beberapa file yang terdeteksi sebagai virus jumlah seluruhnya ada 8 file... waktu aku lihat, file itu ternyata tool untuk scan jaringan dan beberapa file driver untuk laptop Acer teman yang sempat di download di internet. Trus kedelapan file itu mau dihapus...tapi tidak bisa. Si cewek ini langsung mencabut flashdiskku tanpa melakukan perintah eject di komputer (disitu awal mula kesal nya) dia langsung mengembalikan flash disk yang dipegangnya tadi, katanya “wah....ini virusnya banyak sekali....!!! gak bisa dibuka...nanti sistemnya jadi berat...” saya langsung bilang “mbak, virus dalam flashdisk itu gak apa apa, saya juga pake, bisa gak direktori lain aja yang dibuka??? Kan gak akan kemasukan virus..” tapi dasar orang nya yang SOK TAU... yang terlalu percaya sama ANTIVIRUS, tetap menolak untuk membuka flashdiskku. Udah buru-buru, pas mau cetak foto, batal lagi... gara gara si MBAK SOK TAU, belajar komputer aja baru sebatas tau photoshop....udah ngotot merasa benar sendiri dengan antivirus kebanggaannya yang KACANGAN itu
Terpaksa aku balik ke kost untuk pindahin foto yang mau dicetak walaupun dengan perasaan kesal abis....waktu di colok ke kompie ku, ternyata semua data Microsoft Word (.DOC) berubah menjadi .EXE. setelah lihat propertiesnya, ternyata bener udah menjadi Application. Itu artinya, semua file word yang ada di flashdisk sudah jadi virus, anehnya, kenapa Norton ku tidak mendeteksi. Ternyata sang Norton belum di update lagi kurang lebih seminggu. Makin kesal jadinya, foto gak jadi dicetak, harus bawa pulang virus aneh lagi dari Koperasi UNP....akhirnya semua data-data yang (mungkin) penting terpaksa di ikhlaskan untuk dihapus.
Dari penggalan cerita di atas, dapat dikatakan bahwa sebagian besar orang Indonesia belum tau bagaimana mendeteksi atau melihat virus dengan benar. Mereka hanya berpatokan pada sebuah antivirus atau lebih dalam mendeteksi virus. Tidak bisa melihat secara manual apakah sebuah file adalah virus atau bukan.
Oke cukup ceritanya. Berikut akan saya jelaskan sedikit tentang sifat virus sesungguhnya.
- Virus komputer tidak akan menyebar ke komputer lain jika tidak ada user yang menjalankannya, artinya, sekalipun di dalam flashdisk terdapat berjuta juta Virus, jika tidak di Double Klik (di klik dua kali), Virus itu tidak akan bekerja.
- Waktu membuka isi flashdisk, pastikan memulainya dari Windows Explorer dan mengklik pada daftar folder yang berada di samping kiri layar monitor bukan men double klik icon drive flashdisk. Ini karena biasanya virus membuat sebuah file Autorun.inf pada root direktori flashdisk yang mengakibatkan bekerjanya virus hanya dengan double klik pada drive flashdisk tersebut.
- Pastikan komputer terinstall antivirus terpercaya dengan update rutin minimal 3 hari sekali (soalnya virus baru bisa lahir dalam hitungan jam). Sehebat-hebatnya antivirus, kalo updatenya gak ada, si antivirus bukan apa-apa, seperti halnya manusia yang butuh belajar. Jika kita tidak pernah diperkenalkan dengan huruf dan kata kata, tidak mungkin Blog ini bisa dibaca, dan tidak mungkin bisa mengerti tulisan yang saya maksud. Antivirus juga butuh belajar dengan menambah update data virus agar pendeteksian file terhadap virus bisa dilakukan.
- Jangan terkecoh sama bentuk file (icon) yang menyerupai tampilan microsoft word atau bentuk lainnya. Kebanyakan orang Indonesia belajar komputer dengan membedakan tampilan. Sangat jarang orang indonesia yang belajar komputer dari kata-kata dan pesan yang ditampilkan. Mereka hanya mencari kata “Error”, “Failure”, “Disable” dan sebagainya untuk mengidentifikasi pesan kesalahan dari komputer. Maklum orang Indonesia masih banyak yang belum paham berbahasa Inggris dengan benar. Tampilan icon yang bagus bukan jaminan isi yang baik. Pastikan file tidak ber ekstensi .exe, .vbs, .sys dan lain-lain. Perhatikan kesesuaian antara icon dan ekstensinya. File Word tidak mungkin berekstensi .exe, karena file Word hanya akan berekstensi .doc atau .docx. jika menemukan yang seperti ini, sebaiknya tidak dibuka, karena inilah virus yang sebenarnya. Cek juga properties file yang mencurigakan ini caranya klik kanan pada file tersebut, pilih properties (menu paling bawah). Pastikan file type nya bukan “Application” tetapi “Microsoft Word Document”. Karena tipe file Application ini bisa jadi adalah sebuah virus yang merusak. Gunakan cara nomor 3 diatas untuk memeriksanya.
- Jangan langsung membuka file dengan nama yang menggiurkan seperti “Gadis Telanjang”, “Porn”, “Ceritalucu”, WRAR3.30”, “cewek bandung”, atau kata-kata lain yang kalo dibaca mengajak seseorang untuk segera membuka file tersebut. Gunakan cara ke empat untuk memastikan file yang dimaksud berupa virus atau bukan.
ya, sebatas itu sudah cukup ampuh untuk mendeteksi virus. kalaupun ada tambahan lain, nanti di posting lagi. oke...????
Ass.......
BalasHapusPak Guru !
Kenapa tidak dijadikan saja file Iso ?
Ass.......
BalasHapusPak Guru !
Kenapa tidak dijadikan saja file Iso ?
kalo sudah jadi file ISO, jadinya file nya seperti terkompres. ini yang tidak saya suka...software yang masih sering dipake, tapi terkompres, jadi nya tidak maksimal dalam penggunaan
BalasHapus