Teknik Subnetting IP Address kelas C yang sederhana dan cepat - Simple Blog Easy Blog

Latest

Pokoknya, Semuanya Dikemas Secara Simple, Agar Easy untuk Dibaca....

06 September 2017

Teknik Subnetting IP Address kelas C yang sederhana dan cepat



Pada kesempatan kali ini, saya ingin share tentang bagaimana cara menghitung subnetting pada IP Address ver.4 atau yang biasa disebut IPv4. Teknik subnetting ini berguna untuk memetakan jaringan yang akan dibangun, sehingga manajemen pengguna bisa diatur, serta dapat meminimalisir kebocoran data dalam jaringan.

Teknik Subnetting kali ini menggunakan teknik subnetting versi pesantren IDN di Jonggol, Jawa Barat, selain mudah dipahami, cara perhitungannya pun cepat (Terima Kasih kepada pak Dedi Gunawan atas Ilmu nya).
Sebelum lanjut ke pembahasan Subnetting, perlu kiranya mengetahui beberapa istilah dalam Subnetting sebagai berikut :

Network ID

Network ID atau Network Address adalah alamat IP yang dialokasikan khusus untuk mewakili sekumpulan host/komputer dalam satu network/jaringan. Fungsinya yaitu untuk menandai sebuah jaringan agar dapat dibedakan dengan jaringan lainnya. Network ID biasanya berada pada bagian paling awal dari sebuah range IP

Broadcast ID

Broadcast ID atau Broadcast Address adalah alamat IP yang digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host di sebuah jaringan atau network.

Jika pada Network address digunakan untuk mengirimkan paket data ke network lainnya, maka pada broadcast address digunakan untuk mengirimkan paket data hanya pada network nya saja, tidak di network lain.


Subnet Mask

Subnet Mask adalah Bagian dari IP Address yang menggambarkan jumlah host di tiap network. Contoh penulisan subnet mask yaitu  255.255.255.0. yang perlu diperhatikan pada subnet mask (untuk kelas C) adalah pada nilai terakhir yaitu angka 0. Angka ini mewakili delapan angka biner yang bernilai 00000000 sehingga jumlah host pada jaringan adalah sehingga 2^8=256 host. Angka 2 digunakan karena angka 00000000 dalam bentuk biner.


Classless Inter-Domain Routing (CIDR)

CIDR adalah penyederhanaan dari penulisan subnet mask yang panjang. Penulisan CIDR ini berdasarkan pada angka biner yang terbentuk dari penulisan subnet mask, contoh subnet mask kelas C :
255.255.255.0
Dalam biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000

Dari hasil konversi bilangan biner diatas, terlihat bahwa terdapat 24 angka 1, sehingga CIDR yang digunakan adalah /24. Jadi pada penulisan IP biasanya ditulis seperti ini, contoh : 192.168.10.1/24


Apa itu subnetting ??

Subnetting adalah cara memecah network menjadi beberapa sub-network yang lebih kecil. Jika dianalogikan seperti sebuah komplek perumahan, jika tanpa melakukan subnetting dalam hal ini membiarkan setting jaringan secara default, maka sama hal nya seperti gambar berikut :

Tanpa Subnetting
Seandainya Ketua RT (baca:server) ingin menyampaikan informasi ke rumah-rumah, maka Ketua RT harus menyampaikannya lewat jalan tersebut, sehingga jika terdapat lebih dari 100 rumah, maka ketua RT harus menyampaikan satu per satu ke rumah-rumah tersebut. Hal ini akan menyulitkan bagi Ketua RT.


Untuk itu perlu dibuat pembagian-pembagian gang (subnetting) agar ketua RT (mungkin sudah berubah menjadi Ketua RW) tidak kesulitan menyampaikan informasi karena hanya disampaikan ke ketua lingkungan di tiap-tiap gang, ketua lingkungan tiap tiap gang lah yang akan menyampaikan informasi ke rumah-rumah warga. Berikut ilustrasi nya:
Dengan Subnetting
Dengan cara ini, warga di gang 1 dan gang 2 tidak akan dapat saling berkomunikasi kecuali atas ijin dari ketua lingkungan dalam hal ini RT di setiap gang. Dalam implementasinya di jaringan, teknik ini akan membuat komputer-komputer yang berada dalam 1 network tidak akan bisa berkomunikasi dengan komputer di network lainnya, meskipun berada di satu segmen IP sehingga jika ada data yang dikirim dalam 1 network, maka network lainnya tidak terganggu. Kekurangan dari cara ini adalah jumlah IP yang digunakan akan berkurang, karena di tiap network wajib memiliki Network ID dan Broadcast ID.

Cara menghitung subnetting kelas C

Perhatikan tabel berikut :

Prefix / CIDR
Subnet Mask
Jumlah IP
Jumlah Host
(Juml.IP - 2)
/24
255.255.255.0
256
254
/25
255.255.255.128
128
126
/26
255.255.255.192
64
62
/27
255.255.255.224
32
30
/28
255.255.255.240
16
14
/29
255.255.255.248
8
6
/30
255.255.255.252
4
2
/31
255.255.255.254
2
-
/32
255.255.255.255
1
-

Hal pertama yang perlu diingat, pada IP kelas C, range IP maksimal yang bisa dipakai adalah 256 IP dan CIDR nya adalah /24. Langkah berikutnya adalah, pada /32, range IP maksimal nya 1 IP, kemudian di tengah dari CIDR tersebut adalah /28 yang jumlah IP nya adalah 16 IP. Untuk /28 ini biar gampang diingat, yaitu 2x8 = 16 jadi CIDR /28 memiliki jumlah IP 16.

Jika CIDR nya berubah dari /28 ke /29 (turun ke bawah), maka jumlah IP nya akan berkurang 2 kali, jika CIDR nya berubah dari /28 ke /27 (naik ke atas), maka jumlah IP nya bertambah 2 kali. Dan seterusnya di kali maupun dibagi dua setiap kali turun ataupun naik. Sehingga pencarian jumlah IP bisa lebih mudah tanpa perlu menghitung dengan rumus yang rumit

Contoh : Tentukan Range IP, IP Host, Network ID, Broadcast ID, dan Subnet Mask dari IP 14.140.140.26/29

Jawab :

Dari IP diatas kita langsung dapat mengetahui jumlah IP dari network tersebut, dengan patokan /28 adalah 16, maka /29 jumlah IP nya 8.
Jumlah IP : 8

Range : angka di segmen terakhir dari IP : jumlah IP = 26:8=3,25.

Abaikan yang berada di belakang koma, maka yang perlu diperhatikan adalah angka 3, berikutnya kalikan angka 3 dengan angka 8 (Jumlah IP)
3*8 = 24

Dari angka tersebut diatas bernilai 24, artinya angka awal dari range IP adalah 24, jadi IP awal adalah 14.140.140.24

Selanjutnya untuk range terakhir dari IP, sebagai berikut
24+(8-1)= 31

Angka 31 menjadi angka terakhir dari range IP, maka penulisannya adalah 14.140.140.31

Jadi range IP nya adalah 14.140.140.24 – 14.140.140.31

Dari range IP tersebut, sudah dapat diketahui network ID dan broadcast ID nya.
Network ID adalah 14.140.140.24
Broadcast ID adalah 14.140.140.31

Kemudian IP Host adalah IP di antara network ID dan Broadcast ID tadi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
IP Host : 14.140.140.25 - 14.140.140.30

Untuk mencari Subnet Mask, sebagai berikut :
256-8 = 248
Maka subnet mask nya adalah 255.255.255.248

Beres deh...

Menurut anda, ini ribet atau mudah ??

Menurut saya mudah, hanya penjelasannya saja yang mungkin panjang lebar...maksudnya hanya agar lebih mudah dipahami, seperti judul dari blog ini Simple and Easy, Pokoknya semua dikemas secara simpe, agar easy untuk dibaca...
Artikel berikutnya nanti jika sempat, akan dilanjutkan dengan pembahasan pada Subnetting IP kelas B.
jika ada yang kurang, mohon masukannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar