Pada kesempatan kali ini, saya ingin share tentang bagaimana
cara menghitung subnetting pada IP Address ver.4 atau yang biasa disebut IPv4. Teknik
subnetting ini berguna untuk memetakan jaringan yang akan dibangun, sehingga
manajemen pengguna bisa diatur, serta dapat meminimalisir kebocoran data dalam
jaringan.
Teknik Subnetting kali ini menggunakan teknik subnetting
versi pesantren IDN di Jonggol, Jawa Barat, selain mudah dipahami, cara perhitungannya pun cepat (Terima Kasih kepada pak Dedi Gunawan atas Ilmu nya).
Sebelum lanjut ke pembahasan Subnetting, perlu kiranya
mengetahui beberapa istilah dalam Subnetting sebagai berikut :
Network ID
Network ID atau Network Address adalah alamat IP yang
dialokasikan khusus untuk mewakili sekumpulan host/komputer dalam satu
network/jaringan. Fungsinya yaitu untuk menandai sebuah jaringan agar dapat
dibedakan dengan jaringan lainnya. Network ID biasanya berada pada bagian
paling awal dari sebuah range IP
Broadcast ID
Broadcast ID atau Broadcast Address adalah alamat IP yang
digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host di sebuah jaringan atau
network.
Jika pada Network address digunakan untuk mengirimkan paket
data ke network lainnya, maka pada broadcast address digunakan untuk
mengirimkan paket data hanya pada network nya saja, tidak di network lain.
Subnet Mask
Subnet Mask adalah Bagian dari IP Address yang menggambarkan
jumlah host di tiap network. Contoh penulisan subnet mask yaitu 255.255.255.0. yang perlu diperhatikan pada
subnet mask (untuk kelas C) adalah pada nilai terakhir yaitu angka 0. Angka ini
mewakili delapan angka biner yang bernilai 00000000 sehingga jumlah host pada
jaringan adalah sehingga 2^8=256 host. Angka 2 digunakan karena angka 00000000
dalam bentuk biner.
Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
CIDR adalah penyederhanaan dari penulisan subnet mask yang
panjang. Penulisan CIDR ini berdasarkan pada angka biner yang terbentuk dari penulisan
subnet mask, contoh subnet mask kelas C :
255.255.255.0
Dalam biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000
Dari hasil konversi bilangan biner diatas, terlihat bahwa
terdapat 24 angka 1, sehingga CIDR yang digunakan adalah /24. Jadi pada
penulisan IP biasanya ditulis seperti ini, contoh : 192.168.10.1/24
Apa itu subnetting ??
Subnetting adalah cara memecah network menjadi beberapa
sub-network yang lebih kecil. Jika dianalogikan seperti sebuah komplek
perumahan, jika tanpa melakukan subnetting dalam hal ini membiarkan setting jaringan
secara default, maka sama hal nya seperti gambar berikut :
![]() |
Tanpa Subnetting |
Seandainya Ketua RT (baca:server)
ingin menyampaikan informasi ke rumah-rumah, maka Ketua RT harus
menyampaikannya lewat jalan tersebut, sehingga jika terdapat lebih dari 100
rumah, maka ketua RT harus menyampaikan satu per satu ke rumah-rumah tersebut. Hal
ini akan menyulitkan bagi Ketua RT.
Untuk itu perlu dibuat pembagian-pembagian gang (subnetting) agar ketua RT (mungkin sudah berubah menjadi Ketua RW) tidak kesulitan menyampaikan informasi karena hanya disampaikan ke ketua lingkungan di tiap-tiap gang, ketua lingkungan tiap tiap gang lah yang akan menyampaikan informasi ke rumah-rumah warga. Berikut ilustrasi nya:
Untuk itu perlu dibuat pembagian-pembagian gang (subnetting) agar ketua RT (mungkin sudah berubah menjadi Ketua RW) tidak kesulitan menyampaikan informasi karena hanya disampaikan ke ketua lingkungan di tiap-tiap gang, ketua lingkungan tiap tiap gang lah yang akan menyampaikan informasi ke rumah-rumah warga. Berikut ilustrasi nya:
![]() |
Dengan Subnetting |
Dengan cara ini, warga di gang 1
dan gang 2 tidak akan dapat saling berkomunikasi kecuali atas ijin dari ketua
lingkungan dalam hal ini RT di setiap gang. Dalam implementasinya di jaringan,
teknik ini akan membuat komputer-komputer yang berada dalam 1 network tidak
akan bisa berkomunikasi dengan komputer di network lainnya, meskipun berada di
satu segmen IP sehingga jika ada data yang dikirim dalam 1 network, maka
network lainnya tidak terganggu. Kekurangan dari cara ini adalah jumlah IP yang
digunakan akan berkurang, karena di tiap network wajib memiliki Network ID dan
Broadcast ID.
Cara menghitung subnetting kelas C
Perhatikan tabel berikut :
Prefix / CIDR
|
Subnet Mask
|
Jumlah IP
|
Jumlah Host
(Juml.IP - 2)
|
/24
|
255.255.255.0
|
256
|
254
|
/25
|
255.255.255.128
|
128
|
126
|
/26
|
255.255.255.192
|
64
|
62
|
/27
|
255.255.255.224
|
32
|
30
|
/28
|
255.255.255.240
|
16
|
14
|
/29
|
255.255.255.248
|
8
|
6
|
/30
|
255.255.255.252
|
4
|
2
|
/31
|
255.255.255.254
|
2
|
-
|
/32
|
255.255.255.255
|
1
|
-
|
Hal pertama yang perlu diingat,
pada IP kelas C, range IP maksimal yang bisa dipakai adalah 256 IP dan CIDR nya
adalah /24. Langkah berikutnya adalah, pada /32, range IP maksimal nya 1 IP,
kemudian di tengah dari CIDR tersebut adalah /28 yang jumlah IP nya adalah 16
IP. Untuk /28 ini biar gampang diingat, yaitu 2x8 = 16 jadi CIDR /28 memiliki
jumlah IP 16.
Jika CIDR nya berubah dari /28 ke
/29 (turun ke bawah), maka jumlah IP nya akan berkurang 2 kali, jika CIDR nya berubah dari /28 ke /27 (naik
ke atas), maka jumlah IP nya bertambah
2 kali. Dan seterusnya di kali maupun dibagi dua setiap kali turun ataupun
naik. Sehingga pencarian jumlah IP bisa lebih mudah tanpa perlu menghitung
dengan rumus yang rumit
Contoh : Tentukan Range IP, IP
Host, Network ID, Broadcast ID, dan Subnet Mask dari IP 14.140.140.26/29
Jawab :
Dari IP diatas kita langsung
dapat mengetahui jumlah IP dari network tersebut, dengan patokan /28 adalah 16,
maka /29 jumlah IP nya 8.
Jumlah IP : 8
Range : angka di segmen terakhir
dari IP : jumlah IP = 26:8=3,25.
Abaikan yang berada di belakang
koma, maka yang perlu diperhatikan adalah angka 3, berikutnya kalikan angka 3
dengan angka 8 (Jumlah IP)
3*8 = 24
Dari angka tersebut diatas
bernilai 24, artinya angka awal dari range IP adalah 24, jadi IP awal adalah
14.140.140.24
Selanjutnya untuk range terakhir
dari IP, sebagai berikut
24+(8-1)= 31
Angka 31 menjadi angka terakhir
dari range IP, maka penulisannya adalah 14.140.140.31
Jadi range IP nya adalah
14.140.140.24 – 14.140.140.31
Dari range IP tersebut, sudah
dapat diketahui network ID dan broadcast ID nya.
Network ID adalah 14.140.140.24
Broadcast ID adalah 14.140.140.31
Kemudian IP Host adalah IP
di antara network ID dan Broadcast ID tadi, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
IP Host : 14.140.140.25 - 14.140.140.30
Untuk mencari Subnet Mask,
sebagai berikut :
256-8 = 248
Maka subnet mask nya adalah
255.255.255.248
Beres deh...
Menurut anda, ini ribet atau
mudah ??
Menurut saya mudah, hanya
penjelasannya saja yang mungkin panjang lebar...maksudnya hanya agar lebih mudah
dipahami, seperti judul dari blog ini Simple and Easy, Pokoknya semua dikemas
secara simpe, agar easy untuk dibaca...
Artikel berikutnya nanti jika
sempat, akan dilanjutkan dengan pembahasan pada Subnetting IP kelas B.
jika ada yang kurang, mohon masukannya
jika ada yang kurang, mohon masukannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar